BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari
praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.
C. Tujuan Praktikum
Tujuan dilakukannya
praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui pengaruh
cahaya terhadap pertumbuhan biji kacang hijau
2. Mengetahui perbedaan
pertumbuhan biji kacang hijau di dua media berbeda (memakai pupuk dan tidak)
3. Mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan biji kacang hijau di dua media.
D. Manfaat Praktikum
Beberapa manfaat yang
bisa kita peroleh dari percobaan/penelitian yang kita lakukan yaitu sebagai
berikut.
·
Bagi
siswa → Manfaat bagi
siswa dengan adanya praktikum ini yaitu pengetahuan siswa tentang faktor
cahaya dalam mempengaruhi pertumbuhan tanaman khususnya kacang hijau.
·
Bagi
guru → Manfaat bagi
guru melalui praktikum ini yaitu guru dapat mengetahui tingkat pemahaman siswa
yang akan cara melakukan uji praktek dalam hal ini mengenai pertumbuhan biji
kacang hijau.
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Landasan Teori
Ada 2 teori yang menjadi landasan dalam praktikum, yakni :
1. Pengertian
pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dapat
diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel
secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula. Sedangkan
Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaanm tidak dapat
dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis)
dan tingkat kedewasaan.
Pada proses
pertumbuhan selalu terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh peningkatan
jumlah sel dan protoplasma. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan bukan
merupakan besaran sehingga tidak dapat diukur. Perkembangan pada tumbuhan
diawalai sejak terjadi fertilisasi. Calon Tumbuhan akan berubah bentuk dari
sebuah telur yang dibuahi menjadi zigot, embrio, dan akhirnya menjadi sebatang
pohon. Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan
aktivitas sintetis bahan mentah (bahan baku) berupa molekul sederhana dan
molekul kompleks. Tahapan yang dilalui selama melangsungkan proses tersebut
adalah sebagai berikut :
a. Tahap pembelahan sel,
yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel anak.
b. Tahap pembentangan,
yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak. Pada sel tumbuhan,
peningkatan tersebut biasanya disebabkanoleh penyerapan air kedalam vakuola.
c. Tahap pematangan,
yaitu perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran tertentu menjadi bentuk
khusus (terspesialisasi) melalui proses diferensiasi. Pada akhirnya terbentuk
jaringan, organ, dan individu.
2. Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman :
a. Faktor Internal
·
Gen
Setiap jenis tumbuhan membawa gen untuk sifat-sifat tertentu, seperti
berbatang tinggi atau berbatang
rendah. Tumbuhan yang mengandung gen ‘baik’ dan didukung oleh lingkungan
yang sesuai akan.memperlihatkan
pertumbuhan yang baik.
·
Hormon
Hormon pada tumbuhan juga memegang peranan penting dalam proses
perkembangan dan pertumbuhan.
Auksin
: untuk membantu perpanjangan sel
Giberelin
: untuk pemanjangan dan pembelahan sel
sitokinin : untuk menggiatkan pembelahan sel
etilen
: untuk
mempercepat buah menjadi matang
Asam traumalin
: Merangsang
pemebelahan sel di bagian tumbuhan yang luka
Kalin : Merangsang
pembentukan organ tumbuhan sbb :
- Rizokalin
: Untuk pembentukan
akar
- Aulokalin : Untuk pembentukan batang
- Filokalin : Untuk pembentukan
daun
- Antokalin : Untuk pembentukan
bunga
b. Faktor Eksternal
·
Air
Fungsi air antara lain :
- Untuk Fotosintesis
- Mengaktifkan
reaksi-reaksi enzim
- Membantu proses
perkecambahan biji
- Menjaga
(mempertahankan) kelembapan
- Untuk transpirasi
- Meningkatkan tekanan
turgor sehingga merangsang pemebelahan sel
- Menghilangkan asam
asbisat
·
Suhu
/ Temperatur Lingkungan
Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan
tumbuh kembang, reproduksi dan
kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu yang baik bagi tumbuhan adalah antara
22°C-37°C. Temperatur yang lebih atau kurang dari batas normal tersebut dapat
mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau berhenti.
·
Kelembaban
Udara
Kadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta
perkembangan tumbuhan. Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan di
mana tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah serta berkurangnya penguapan
yang akan berdampak pada pembentukan sel yang lebih cepat.
·
Cahaya
Matahari
Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat
melakukan fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman
kekurangan cahaya matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warna
tanaman itu kekuning-kuningan (etiolasi). Pada kecambah, justru sinar matahari
dapat menghambat proses pertumbuhan.
·
Nutrien
Tumbuhan memerlukan nutrien untuk kelangsungan hidupnya. Nutrien
yang dibutuhkan dalam jumlah banyak disebut unsur makro (makronutrien). Unsur
makro misalnya karbon, oksigen, hidrogen, nitrogen, sulfur, kalium, kalsium,
fosfor, dan magnesium. Sedangkan nutrien yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah
sedikit disebut unsur mikro (Mikronutrien). Contoh unsur mikro adalah klor,
besi, boron, mangan, seng, tembaga, dan molibdenum.
Kekurangan nutrien di tanah atau media tempat tumbuhan hidup menyebabakan
tumbuhan mengalami defisiensi. Defisiensi mengakibatkan tumbuhan menjadi tumbuh
dan berkembang dengan tidak sempurna.
·
Kelembapan
Kelembapan ada kaitannya dengan laju transpirasi melalui daun,
karena transpirasi akan terkait dengan laju pengangkutan air dan unsur hara
terlarut. Jika kondisi lembap dapat dipertahankan, akan banyak air yang diserap
dan lebih sedikit yang diuapkan. Kondisi ini mendukung aktivitas pemanjangan
sel sehingga sel-sel lebih cepat mencapai ukuran maksimum dan tumbuhan
membesar.
B. Hipotesis
Biji kacang hijau
yang tumbuh di media sekam akan tumbuh lebih cepat dibandingkan
biji kacang hijau yang tumbuh di media tanah.
BAB III
METODE
PRAKTIKUM
Metode penelitian
dilakukan dengan cara eksperimen, antara lain
A.
Alat dan Bahan
1. Alat-alat :
·
Gelas
(2 buah)
·
Cetok
(1 buah)
·
Kertas,
pen, penghapus, penggaris, gunting (masing-masing 1 buah)
·
Kamera
(1 buah)
2. Bahan-bahan :
·
Kacang
hijau secukupnya (30 butir)
·
Toples
sebagai wadah (2 buah)
·
Tanah
secukupnya
·
Air
secukupnya
B. Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan
bahan yang diperlukan
2. Merendam kacang hijau
yang akan ditanam selama 8 jam
3. Memasukkan tanah
kedalam dua gelas menggunakan cetok.
4. Menanam 10 biji
kacang hijau di masing-masing plastik gelas.
5. Menandai
masing-masing kacang hijau dengan lidi yang telah diberi label nomor.
6. Menaruh satu gelas
plastik di media tanah.
7. Menaruh satu gelas plastik lagi dimedia sekam.
8. Menyiram biji-biji
kacang hijau pada masing-masing gelas dengan air
secukupnya. Penyiraman ini dilakukan dengan frekuensi 1 kali sehari.
9. Mengukur batang
kacang hijau, ketika muncul daun pertama pada tumbuhan kacang hijau.
10. Memotret setiap
perkembangan pada tumbuhan kacang hijau.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
A. Tabel Hasil
Pengamatan
· Data hasil pengamatan pertumbuhan biji kacang hijau di media tanah
· Data hasil pengamatan pertumbuhan biji kacang hijau di media tanah
Tanaman
|
Hari ke-
|
Keterangan
|
|||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
|||||||
1
|
3,4
|
5,8
|
9,7
|
13,4
|
17,1
|
19,8
|
23,5
|
Berhasil
|
|||||
2
|
2,3
|
5,5
|
9,5
|
12,8
|
16,8
|
19,7
|
22,7
|
Berhasil
|
|||||
3
|
2,8
|
6.0
|
10,4
|
15,9
|
18,3
|
20,9
|
24,2
|
Berhasil
|
|||||
4
|
-
|
2,8
|
8
|
11,2
|
15,5
|
21
|
21
|
Berhasil
|
|||||
5
|
3,5
|
7,8
|
13,4
|
16,5
|
19,2
|
22,3
|
25,7
|
Berhasil
|
|||||
6
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Mati
|
|||||
7
|
2,7
|
6,2
|
6,2
|
14,3
|
17,2
|
21,7
|
23,5
|
Berhasil
|
|||||
8
|
2,5
|
5,3
|
8,9
|
11,8
|
14,6
|
18,2
|
21,2
|
Berhasil
|
|||||
Rata-rata
|
2,15
|
4,9
|
8,2
|
12
|
14,8
|
18
|
20,2
|
||||||
\
·
Data hasil pengamatan pertumbuhan biji
kacang hijau di media sekam
Tanaman
|
Hari ke-
|
Keterangan
|
|||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
|||||||
1
|
0,8
|
3,3
|
7,7
|
12,5
|
15,3
|
19,7
|
22,8
|
Berhasil
|
|||||
2
|
-
|
1,8
|
7,9
|
10,5
|
13,8
|
16,3
|
19,5
|
Berhasil
|
|||||
3
|
-
|
1,2
|
6,7
|
9,8
|
13,2
|
15,1
|
18,4
|
Berhasil
|
|||||
4
|
-
|
5,9
|
9,0
|
12,3
|
16,2
|
19,6
|
23,1
|
Berhasil
|
|||||
5
|
-
|
1,6
|
5,6
|
9,1
|
13,8
|
16,2
|
19,7
|
Berhasil
|
|||||
6
|
-
|
4,5
|
7,6
|
11,8
|
14,9
|
17,5
|
21,2
|
Berhasil
|
|||||
7
|
-
|
3,4
|
6,5
|
10,3
|
13,8
|
17,1
|
20,8
|
Berhasil
|
|||||
8
|
-
|
2,7
|
7,2
|
11,1
|
14,3
|
17,8
|
21,5
|
Berhasil
|
|||||
Rata-rata
|
0,1
|
3,05
|
7,2
|
10,9
|
14,4
|
17,4
|
20,8
|
||||||
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari praktikum yang
telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai berikut.
1. Tumbuhan dalam hal
percobaan kali ini adalah kacang hijau yang tumbuh di daerah gelap tumbuh lebih
optimal dan cepat karena peristiwa etiolasi dan tidak terurainya hormon auksin,
sehingga akan terus memacu pertumbuhan batang kacang hijau. Meskipun tanaman kacang
hijau ini tumbuh lebih tinggi, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang
baik, batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan daun pucat serta
kekurangan klorofil sehingga daun terlihat pucat.
2. Tanaman
kacang hijau yang diletakkan di tempat terang tumbuh lebih pendek karena hormon
auksin ini akan terurai dan terhambat karena terkena cahaya dan rusak sehingga
laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Meskipun tanaman kacang
hijau ini tumbuh lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat,
subur, batang terlihat gemuk, daun terlihat segar dan berwarna hijau serta
memiliki cukup klorofil.
B.
Saran
· Dalam melakukan suatu
percobaan, lebih baik melakukan percobaan di tempat yang sekiranya tidak ada
sesuatu yang mengganggu seperti hama tanaman, hewan, sehingga percobaan akan
aman dan berhasil.
· Dalam mengukur tinggi
kecambah, harus dilakukan secara teliti.
· Dalam melakukan
percobaan, hendaknya memperhatikan kualitas kacang hijau yang akan ditanam dan
memperhatikan kondisi lingkungan yang sesuai dengan apa yang ingin diteliti
sehingga hasil percobaan itu baik dan valid.
Lampiran